STORYTELLING: BUILDING LOVE AND LITERACY SKILLS AT PGK GIS 2 SERPONG
23 Januari 2024

By HUMAS


Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan hiburan digital, penting bagi pendidikan untuk tetap menjaga kecintaan terhadap buku dan membaca pada generasi muda. Salah satu pendekatan yang sukses di PGK GIS 2 Serpong untuk memupuk cinta membaca dan mengasah keterampilan literasi adalah melalui kegiatan storytelling.

Storytelling, atau bercerita dengan menggunakan buku atau membacakan cerita dengan suara keras kepada siswa, tidak hanya membangkitkan imajinasi dan minat baca anak-anak, tetapi juga memberikan peluang emas untuk mengembangkan keterampilan menulis. Di PGK GIS 2 Serpong, kegiatan ini menjadi bagian integral dari program literasi dan numerasi.

Mengapa Storytelling Penting?

1. Membangkitkan Minat Baca: Dengan menyajikan cerita-cerita menarik, anak-anak dapat terlibat secara emosional dan lebih mungkin terinspirasi untuk menjelajahi dunia buku sendiri.

2. Pembangunan Kosa Kata:  Mendengarkan kata-kata baru dan melibatkan diri dalam diskusi tentang cerita membantu anak-anak memperluas kosa kata mereka.

3. Pengembangan Imajinasi dan Kreativitas: Cerita-cerita membuka pintu imajinasi anak-anak, mendorong mereka untuk berpikir kreatif dan mengembangkan keterampilan bercerita mereka sendiri.

4. Peningkatan Kemampuan Bahasa: Mendengarkan narasi dan mengikuti jalan cerita membantu anak-anak memahami struktur bahasa dan meningkatkan kemampuan berbicara mereka.

5. Pendidikan Moral: Banyak cerita juga menyelipkan nilai-nilai moral, memberikan kesempatan untuk mendiskusikan tentang etika, empati, dan karakter.

Storytelling untuk Melatih Kemampuan Menulis:

Selain memberikan manfaat langsung dalam membaca, storytelling di PGK GIS 2 Serpong juga diintegrasikan sebagai cara untuk melatih kemampuan menulis anak-anak. Setelah mendengarkan cerita, siswa diundang untuk mengekspresikan pemikiran mereka dengan menulis atau menggambar apa yang mereka tangkap dari cerita tersebut.

Proses ini tidak hanya membantu dalam pengembangan kemampuan menulis, tetapi juga melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar. Mereka dapat merasakan kegembiraan dan kepuasan ketika berhasil menuliskan ide-ide mereka sendiri, membawa cerita mereka sendiri, atau menggambar interpretasi pribadi mereka.

Dengan mengintegrasikan storytelling dalam kegiatan literasi dan numerasi, PGK GIS 2 Serpong membuktikan bahwa pendekatan yang kreatif dan menyenangkan dapat menjadi kunci untuk membentuk fondasi yang kuat dalam literasi anak-anak sejak usia dini.

Share this post :